Sunday, 15 April 2012
Tips dan Trik Presentasi
Tulisan ini saya ambil dari pengalaman melihat beberapa presentasi di seminar teman, mendengar cerita seminar teman, dan menjalani seminar sendiri. Seminar tugas akhir atau skripsi merupakan satu ‘proses’ yang harus dilewati oleh seluruh mahasiswa di universitas mana pun sebagai satu syarat kelulusan sarjana. Terlepas dari perbedaan istilah dan tahapannya (ada yang langsung sidang, ada yang seminar itu sama dengan sidang, dsb.), tips ini bersifat umum untuk bekal awal performa Anda saat presentasi.
Slide presentasi
1. Pilih template yang sesuai tema topik yang dibawakan. Jika sulit menemukannya, edit sedikit template yang ada dengan Photoshop, dsb. Ambil screenshot-nya (lebih baik pas lagi slide show jadi resolusinya besar), satu halaman cover dan satu halaman isi, lalu tambahkan gambar yang nyambung dengan topik. Perhatian: jangan menjadikan gambar sebagai background, walaupun dengan transparansi, ini akan mengganggu fokus penonton terhadap isi presentasi Anda
2. Jangan memindahkan isi laporan ke slide Anda. Hindari kalimat-kalimat, gunakan poin-poin (bullets and numbering), skema-skema, dan gambar-gambar. Guru saya pernah mengatakan bahwa idealnya bahkan satu slide hanya diisi maksimal 36 kata :|
3. Dalam konteks serius seperti seminar, sepertinya tidak perlu banyak animasi atau efek tulisan, kecuali Anda butuh penekanan pada beberapa poin. Jika slide Anda cenderung membosankan, animasi saat pergantian slide masih boleh lah dilakukan…
4. Pilih warna huruf yang standar saja, hitam atau putih, dan jangan terlalu banyak menggunakan kombinasi warna dalam satu slide. Dari punya teman-teman saya, saya simpulkan bahwa pilihan-pilihan di bawah ini cukup bagus:
a. Huruf hitam+latar putih+sedikit motif atau gambar di bagian atas atau bawah slide
b. Huruf hitam+latar putih+bingkai atau gambar tepi
c. Huruf putih+latar gelap polos+bagian judul warna latar atau huruf beda dengan isi
d. Huruf putih+latar gelap bertekstur+bagian judul tidak bertekstur
5. Pilih juga bentuk huruf yang standar, jangan aneh-aneh. Saran: TNR, Arial, Calibri, Tahoma, Trebuchet. Seorang teman saya menggunakan bentuk huruf agak berbeda yang ternyata spasi antarkata-nya tidak terlalu terlihat. Ini tentu bukan ide yang bagus…
6. Urutan penyajian materi yang dipresentasikan tidak harus sama dengan isi laporan. Anda dapat mengubahnya sesuai alur yang ingin Anda bawa dalam presentasi tersebut. Ingat! Anda adalah bintang utama yang akan mempermainkan emosi penonton, jadi skenario ada di tangan Anda ;) *
7. Siapkan potongan gambar-gambar yang Anda tampilkan untuk zoom in sehingga seluruh bagian gambar dapat ditangkap oleh penonton. Jika Anda menggunakan Ubuntu, Anda dapat memanfaatkan fasilitas compiz dengan menekan tombol super (windows logo)+scroll
8. Jika waktu masih tersisa, tampilkan materi-materi lain yang kira-kira akan ditanyakan penonton. Lebih baik menyuguhkan dulu sebelum ditodong kan :)
9. Latihan dulu untuk mengira-ngira ketepatan waktu. Tidak lucu kalo presentasi Anda harus dipotong.
Penampilan
1. Kenakan baju sesuai peraturan. Tiap kampus atau prodi biasanya punya standardisasi sendiri-sendiri. Jika dibebaskan, pilihan baju polos lebih disarankan daripada baju bercorak. Bahan kain untuk celana atau rok juga lebih disarankan daripada bahan lain. Warna soft lebih disarankan daripada warna nge-jreng.
2. Pakai sepatu, fantofel lebih disarankan. Warna? lebih gelap lebih baik :D
3. Untuk pria, jika Anda diminta mengenakan dasi, pilih yang jenisnya “besar” dan bahannya “berat” biar bisa menutup area kancing dengan sempurna. Agak mengganggu ketika Anda bergerak-gerak dan dasinya tersingkap sehingga area tersebut terlihat. Warna? hm, saya rasa apa pun oke lah ya… ada saran mungkin dari pembaca?
4. Untuk wanita, sangat dianjurkan untuk mengikat rambut dengan kuncir kuda atau menggelung. Kuncir separoh masih berpotensi mengganggu. Perhatikan juga bagian poni jangan sampai kepanjangan, ini juga berlaku untuk pria. Saya sempat merasa terganggu dengan poni seorang teman pria soalnya >.<
5. Untuk muslimah berjilbab, jilbabnya pilih yang polos. Cukup dengan satu pin atau bros di tepi. Bukan mau kondangan kan ya…jadi nggak perlu dibuat bunga-bunga :P
6. Kalo ada, gunakan penunjuk laser. Sekarang banyak macamnya. Ada yang dilengkapi remote atau penunjuk panjang kaya antena radio. Alat ini sangat membantu Anda mengarahkan fokus penonton.
7. Tampillah percaya diri nggak peduli Anda menguasai betul-betul materinya atau tidak. Gunakan bahasa tubuh, manfaatkan gerak tangan untuk mengurangi grogi, dan minimalisir kata “engg…” .
Tanya jawab
1. Perhatikan pertanyaan dengan seksama, jangan sampai meminta penanya mengulang pertanyaan. Jika Anda tidak mengerti dengan pertanyaannya, ulangi pertanyaan tersebut dengan bahasa Anda sendiri dan lontarkan kepada penanya lagi apakah benar maksud dari pertanyaan tersebut seperti itu.
Perhatian: Jangan sok tahu kalo nggak ngerti. Jika Anda baru mendengar istilah yang diajukan, mintalah penanya menjelaskan maksudnya. Anda tidak akan terlihat bodoh kok. Itu lebih baik daripada Anda mengasumsikan sendiri makna istilah yang tidak Anda mengerti dan menjawab salah atau “tidak tahu”. Oough…
2. Tunggu sampai penanya menyelesaikan kalimatnya, baru menjawab. Ucapkan terima kasih dulu. Tawarkan apakah ada tanggapan dari penanya setelah jawaban Anda.
3. Tampilkan diri Anda sebagai orang yang serba tahu tentang isi materi Anda. Jika Anda benar-benar tidak tahu jawabannya, berikan asumsi dan katakan bahwa Anda akan mempelajarinya lebih jauh. Jangan ragu-ragu untuk menjelaskan batasan jika ada pertanyaan di luar lingkup bahasan Anda.
4. Kadang ada dosen penguji yang iseng, menanyakan hal yang kurang penting. Kuncinya hanya sabar dan tetap tersenyum :)
5. Hal terpenting tentu saja “kuasai materi dengan baik”. Siapkan bahan-bahan yang kira-kira akan ditanyakan dalam satu folder (mencari-cari file selain akan makan waktu juga bisa membuat penonton il-feel karena kesannya nggak siap). Anda dapat membuka file lain untuk mendukung jawaban Anda atau manfaatkan fasilitas yang ada di ruangan, misalnya papan tulis.
Perhatian: menyiapkan catatan di kertas juga bisa dicoba, tapi dari yang saya amati, kebanyakan tidak sempat membuka atau membacanya, atau pertanyaannya di luar dugaan sehingga jawaban tidak tercantum dalam catatan.
Wah, sudah banyak ya..sebenarnya memang banyak sekali yang dapat digali untuk dijadikan bekal presentasi. Wawancara saja ada bukunya, teknik presentasi saja juga pasti bisa jadi satu buku. Nanti lah, tunggu buku saya :D
Sekian tips dan trik dari saya…selamat berjuang bagi teman-teman yang akan menjalaninya!
Footnote:
* Misalnya, saya dan teman-teman di bawah dosen pembimbing yang sama meletakkan rumusan masalah, tujuan, batasan, dan metodologi setelah tinjauan pustaka. Hal ini dimaksudkan untuk menggiring penonton ke dalam permasalahan yang diangkat dulu dan menguatkan alasan pemilihan topik sehingga ketika dijelaskan rumusan masalah, dsb. mereka diharapkan sudah memiliki persepsi yang sama.
source:http://egadioniputri.wordpress.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment