Monday, 23 May 2011

kecelakaan yang tak terlupakan

Siang itu cuaca sangat panas dan dikelas sangat membosankan , semua murid sudah tidak sabar menunggu bel pulang sekolah yang akan berbunyi lima belas menit lagi , para murid memasang muka murung untuk menunggu bunyi bel pulang sekolah tersebut , tetapi suasana berubah ketika bel berbunyi , murid berteriak “YEEE...” dengan serempak dengan ekpresi muka gembira.
Saya langsung memasukkan buku , botol minum , dan tempat pensil kedalam tas saya yang berwarna biru untuk bersiap untuk pulang , tetapi tiba-tiba ada teman wanita saya meminta bantuan saya untuk mengantar dia sampai perempatan kostrad , saya menerimanya karena saya tidak dapat menolaknya , akhirnya saya turun untuk menuju parkiran motor untuk mengambil motor saya.
Setelah sampai di parkiran motor saya langsung menghampiri sebuah motor smash 110 yang berwarna merah yang ber plat nomor B 6714 SDU yang sudah diperpanjang sampai bulan september tahun 2015 dan motor tersebut mempunyai knalpot yang sudah karatan. Setelah sampai di depan motor tersebut saya langsung mengambil jaket, kunci, masker di tas biru saya dan helm yang tergantung di kaca spion motor saya untuk dipakai agar saya aman dan nyaman dalam mengendarai motor selama perjalanan. Lalu saya menaiki sepeda motor saya dan menuju teman wanita saya yang sudah menunggu saya untuk memundurkan motor dan dia menaiki motor saya di jok belakang . Pada saat itu saya merasakan ngantuk dan saya ragu dan takut untuk memulai perjalanan. Karena hari semakin sore dan mulai agak gelap saya pun memaksa diri saya sendiri untuk tetap ingin memulai perjalanan , seperempat perjalanan rasa ngantuk semakin terasa tetapi saya tetap pada tekad saya yaitu melanjutkan perjalanan untuk menuju perempatan kostrad .
Setelah mencapai perempatan kostrad saya menawarkan dia untuk mengantarnya sampai lebak bulus karena cuaca tiba-tiba mendung dan sudah mulai gerimis , saya berkata “eh mendung nih , gue anter lo sampe bulus ya ?” dia menjawab “bener nih dim ?? gak ngerepotin ?? “ saya menjawab “iya” dia berkata “oh yaudah deh yeee...”.
Sampai di lebak bulus saya menawarkan dia lagi untuk mengantarnya sampai lapangan terbang Pondok Cabe karena rasa ngantuk saya tiba-tiba hilang , “eh gue anterin lo sampai pondok cabe ya “ dia berkata “hah!!! Sampai pondok cabe “ saya berkata “iya” dia berkata “beneran dim, tapi gak ngerepotin lo kan dim ? “ saya menjawab “enggak gue juga pengen jalan-jalan” dia berkata “aduhh.. makasih ya dim”.
Akhirnya saya membelokan stang motor saya ke kiri ke arah cirende , selama perjalanan menuju lapangan terbang saya bertanya sama dia tentang rumah seseorang dan untungnya dia tahu karena dia pernah satu angkutan dengan orang tersebut, beberapa saat kemudia dia berkata “dim itu rumahnya kayaknya” saya berkata “iya apa ?” dia menjawab “iya kayaknya soalnya waktu itu dia turun disitu “ saya berkata “ohhh disekitar situ rumahnya ya” dia berkata “iya dim”.
Setelah saya mengetahui daerah rumahnya saya senang karena itulah tujuan saya yang sebenarnya. Tetapi saat itu saya merasakan kembali ngantuk saya dan ngantuk itu semakin bertambah, di perjalanan mata saya tidak kuat lagi menahan ngantuk yang amat mengganggu, karena mengantuk, tanpa sadar saya menggas motor super cepat sampai kecepatan motor penuh atau full. Jalanan sepi,luas,dan tenang saya tidak sadar kalau ada mobil xenia berwarna merah berbelok didepan saya, saya kaget dan langsung menginjak rem belakang dan menarik rem depan motor saya, tetapi semua usaha saya sia-sia, saya menabrak mobil tersebut hingga penyok bagian ujung depan kanan, saya dan teman saya terjatuh dengan seketika lalu pemilik mobil tersebut keluar sambil bersuara dengan nada yang tinggi “kamu gimana sih!!! Saya kan tadi sudah ngasi sen” untungnya pemilik mobil itu ibu-ibu jadi masih mending menurut saya, pada saat itu saya sangat takut dan berharap kecelakaan ini hanya mimpi dan sebentar lagi saya akan terbangun dari mimpi saya. Tetapi saya kecewa karena kejadian ini benar-benar nyata, bukan mimpi , saya pun bergegas bangun sambil menahan rasa sakit di kaki dan tangan saya untuk mengambil helm saya yang terpental jauh, lalu menghampiri teman saya “lo gapapa kan ?” dia berkata “aduh.. tangan kaki gue sakit dim” lalu orang-orang sekitar menyuruh saya untuk minggir dulu dan mengurusnya di halaman masjid lalu saya menghampiri pemilik mobil tersebut , sesampai didepan pemilik mobil, dia langsung marah-marah sama saya dan meminta saya mengganti seluruh kerusakan mobilnya. Saya dengan pemilik mobil berdebat sambil mendengar tangisan histeris dari anak-anaknya karena kaget atas kecelakaan tersebut , sebagian besar orang disekitar menekan saya dan menyalahkan saya.
Selagi saya berdebat teman saya ditemani oleh seorang teman laki-lakinya yang kebetulan ada disana , setelah saya berdebat teman laki-lakinya berkata “udh lo urusin aja itu dulu temen lo biar gue yang ngurus” saya berkata “aduhh makasih ya” dia berkata “iya...iya lain kali hati-hati ya”.
Setelah kurang lebih satu jam saya berdebat, akhirnya Saya disuruh membawa motor saya kerumahnya sebagai jaminan kalo saya gak kabur dari peristiwa tersebut. saya dan pemilik mobil sepakat untuk berdamai dengan saya mengganti kerusakan mobilnya 65 % dari harga perbaikan mobil dan saya pulang dengan seorang cowok yaitu tukang ojek, saya pulang dengan perasaan bersalah,takut, dan galau tingkat tinggi. Saya menyesal karena mamaksa diri saya untuk melanjutkan perjalanan saat saya mengantuk .

No comments:

Post a Comment